Penelusuran Menuju Filsafat Islam

Penulis: Ahmad Fatoni Surabaya News, tanggal 2003-08-31 00:00:00.0

Filsafat selalu saja dipandang sinis oleh sebagian orang.  Prof. Taqi Misbah Yazdi lewat Buku Daras Filsafat Islam ini hendak mempertanyakan cara pandangnya yang kontroversial  terhadap  filsafat Islam sebagai dasar bagi pemikiran keagaaman (religious thought).

Sang pengarang tidak hanya menelisisk topik-topik filsafat Islam tetapi juga secara sadar membangun segenap pandangannya dari lawan-lawan di dalam dan di luar negri.  Tak ayal lagi karya ini cukup mengundang polemik sekaligus bernada instruksional.

Lalu apa yang menarik dari buku ini?  Kelebihan utama dari buku ini terletak pada upayanya untuk mendudukkan semua topik filsafat dalam bentuk pelajaran-pelajaran yang saling bertalian.

Butir-butir terpenting pada setiap pelajaran selalu digarisbawahi dan diulang-ulang agar semakin terpancang dalam benak pada pembaca.  Kelebihan lainnya tampil pada metode pemaparan setiap masalah filsafat yang berimbang: tidak terlalu teknis namun tidak juga terjebak pada oversimplifikasi.

Selain itu, seperti kalangan filsuf Islam kontemporer, penulis juga melakukan evaluasi kritis atas aliran-aliran filsafat barat dan berbagai aliran pemikirannya agar para pembaca dapat mengetahui situasi filsafat di dunia sejak kemunculannya hingga saat ini, disamping mereka menjadi berminat mengjaki sejarah filsafat.

Buku ini juga mengevaluasi kepalsuan-kepalsuan yang terdapat dalam ilmu-ilmu empiris barat yang telah banyak mempengaruhi sejumlah intelektual timur serta mengukuhkan kedudukan sejati filsafat sebagai lawan ilmu-ilmu tersebut.  Lebih dari itu penulis menelusuri hubungan antara filsafat dan berbagai disiplin ilmu dan mengkuhkannya pada filsafat.

Pada bagian kedua, penulis mengurai seluk beluk masalah epistemologi.  Salah satu pembahasan menarik bagian ini adalah wacana proposisi-proposisi yang disebut sebagai i'tibari (resppectival) yang sangat terkenal dalam filsafat Islam.

Bahkan bagian ini tidak sekadar mengamati hubungan-hubungan logis antara satu dan lain masalah epistemologis, tetapi juga membuka cakrawala para pembaca dan mendorongnya agar terus berpikir kritis.

Pada bagian ketiga, mengenai ontologi. Di bagian ini pembaca diajak memasuki pelik-pelik persoalan yang berkaitan dengan eksistensi (wujud) dan esensi (mahiyah)--suatu persoalan yang menyedot perhatiansekian banyak pemikir Islam.  Dalam kaitan ini, penulis mengajak pembaca menelusuri sebab musabab munculnya isu ini.

Dibanding dengan buku-buku lain dalam seri "Filsafat Islam", buku ini jelas lebih teknis.  Namun jika kita bandingkan dengan dengan buku-buku daras filsafat Islam, buku ini nampak lebih sederhana dan populer.

Keseimbangan ini agaknya memang sengaja dipelihara oleh penulis agar pembaca pemula tidak terlalu sulit memahami segi isi, sedangkan pembaca yang berpengalaman tidak kehilangan penjelasan tentang segi-segi teknis yang dibutuhkannya.

Bagaimanapun, seperti yang disadari penulis sendiri dalam pengantarnya, buku ini belum memenuhi semua persyaratan dan memuat segenap butir pemikiran seutuhnya yang sempurna.

Namun karya ini merupakan langkah fundamental ke arah perubahan dalam pengajaran ilmu-ilmu keislaman, khususnya flsafat.  Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi pentu gerbang menuju sebuah bangunan besar: filsafat Islam*