Abu Dzar al-Ghafiri
Abu Dzar al-Ghifari adalah sahabat yang cukup dekat dan mesra dengan
Rasulullah saw. Ia menyebut Rasulullah dengan sebutan khaliilii yang artinya sahabatku yang akrab. Sesuatu yang menonjol
dalam diri Abu Dzar adalah keikhlasannya dalam berjuang dan kedalaman rasa cinta dan kasih sayangnya kepada fakir miskin.
Karena itu ia sering dijuluki dengan bapak fakir miskin.
Kisah masuknya Abu Dzar al-Ghifari diawali ketika di tempat kelahirannya,
yaitu Ghiffar, ia mendengar ada seorang rasul yang diutus oleh Allah SWT yang juga merupakan rasul yang terakhir.
Ia
kemudian mengutus saudaranya pergi ke Makkah untuk mengenali sosok utusan Allah itu. Sekembalinya dari Makkah, saudarnya menceritakan
kepadanya tenang diri Rasulullah saw. Abu Dzar kemudian melakukan perjalanan seorang diri menuju Makkah untuk menjumpai Rasulullah
saw. Sesampai di Mekkah ia berjumpa dengan Ali bin Abi Thalib yang berkata, "Wahai anak muda, hendak kemanakah engkau?"
Abu
Dzar menjawab, "Saya hendak bertemu dengan Rasulullah."
"Baiklah, mari saya antar," kata Ali.
Setelah berjumpa
dengan Rasulullah saw, Abu Dzar lalu mengucapkan dua kalimat syahadat yaitu "Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu
anna muhammadan rasulullah" (Aku bersaksi, bahwa tiada ilah yang wajib disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah)
Dengan mengucap dua kalimat syahadat itu, resmilah Abu Dzar menjadi seorang muslim.
Rasulullah saw. bersabda kepada Abu Dzar r.a. "Sekarang pergilah engkau kembali ke negerimu, sampaikanlah kepada mereka
risalahku ini"
Keadaan ini menggemparkan Makkah. Ia ditangkap dan disiksa. Paman Nabi, yaitu Abbas r.a. berusaha mengatasinya.
Sehingga, ia selamat dari malapetaka yang mencengkramnya.
Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah atas anjuran Rasulullah
saw, Abu Dzar ikut serta dalam rombongan tersebut.
Abu Dzar mempunyai niat yang baik dan mencintai kebenaran. Dia
berani, gagah, serta mempunyai rasa tanggung jawab dan kewajibannya.
Hjrahnya dari kota Mekah ke kota Madinah atas
kemauannya sendiri. Lalu ia bergabung dengan jama'ah Rasulullah di Madinah.
Abu Dzar dikenal sebagai orang yang jujur,
berbudi pekerti yang luhur, serta bertaqwa kepada Allah SWT. Karena itu, Rasulullah saw sangat mencintainya. Rasulullah saw.
bersabda yang artinya, "Orang yang aku cintai antara lain adalah, Ali, Miqdad, Abu Dzar dan Salman Al-Farisi"
Kehidupan
Abu Dzar al-Ghifari sangat sederhana. Tidak terfikir olehnya hidup senang, apalagi berfoya-foya. Karena itu ia termasuk Ashabus
Suffa, yaitu kelompok yang kurang mementingkan masalah keduniaan.
Dalam kesehariannya ia mencari penghidupan dengan
jalan halal seperti mencari kayu api. Pada umumnya, dia tinggal di rumah yang sederhana. Semua waktunya ia lakukan untuk beribadah
kepada Allah swt.
Abu Dzar adalah seseroang yang memiliki banyak ilmu, baik ilmu akhirat maupun dunia. Sehari-hari
ia tampak seperti orang yang alim. Karena itulah ia disegani oleh sahabat Rasulullah saw. seperti Abu Bakar dan Umar r.a..
Dia berjuang di jalan yang benar dengan konsep yang haq dan menjauhi yang bathil. Ini tercermin dalam sikapnya, yang
selalu memperhatikan kaum muslimin. Beliau wafat pada tahun 31 hijriyah.
|